MARK MEMBAGIKAN DIVIDEN TUNAI RP 57,7 MILIAR

28 May 2021
Admin MDI

PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (“MARK”) membagikan Dividen Tunai sebesar Rp57,7 miliar kepada 3.800.000.310 saham beredar atau Rp15 per lembar saham. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang diselenggarakan pada hari ini,  Jumat  28 Mei 2021, bertempat di Prime Plaza Hotel Kualanamu, Deli Serdang. Dividen Tunai tersebut merepresentasikan sekitar 39,53% dari Laba Bersih Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 yang sebesar Rp144,19 miliar.

Dalam RUPS Tahunan tersebut diputuskan juga antara lain menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Konsolidasian MARK dan Entitas Anak untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, termasuk Laporan Tahunan Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris.

Dalam penjelasannya setelah RUPS, Ridwan Goh, Presiden Direktur MARK mengungkapkan bahwa dividen tunai yang dibagikan ini dimaksudkan sebagai apresiasi kepada seluruh pemegang saham Perusahaan. “Manajemen MARK telah berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, antara lain dengan mengusulkan dividen tunai setiap tahunnya. Dan tahun ini merupakan tahun ketiga MARK membagikan dividen setelah IPO pada tahun 2017 silam, bahkan dividen tahun ini diberikan lebih besar persentasenya sejalan dengan pencapaian laba bersih yang naik signifikan”

Kinerja MARK Tahun 2020

Perseroan berhasil menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai dengan permintaan pelanggan. Hal ini terlihat dari keberhasilan Perseroan menjaga margin laba kotor sebesar 42% dengan nilai sebesar Rp 236,79 miliar. “Gaya hidup baru akan pentingnya kesehatan mendongkrak penjualan sarung tangan, sehingga cetakan sarung tangan menjadi peranan penting dalam produksi sarung tangan”, sebut Ridwan Goh, Presiden Direktur MARK. Perseroan berhasil memperoleh laba bersih pada tahun 2020 sebesar Rp 144,19  miliar yang meningkat sebesar 63,6% jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp 88,00 miliar.

Peningkatan laba bersih ini sebagai akibat dari peningkatan Penjualan Perseroan pada tahun 2020 sebesar 56,4% menjadi Rp 565,44 miliar jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp 361,54 miliar. Pertumbuhan kinerja operasional yang dicapai Perseroan pada tahun 2020 berjalan seiring dengan peningkatan kinerja keuangan dimana Total Aset Perseroan meningkat sebesar 63,11% menjadi Rp 719,72 miliar per 31 Desember 2020 dibandingkan dengan Rp 441,25 miliar Per 31 Desember 2019.

Kinerja MARK Kuartal I Tahun 2021

Ridwan Goh menyampaikan bahwa Perseroan kembali menunjukkan kinerjanya yang positif di kuartal I tahun 2021 ini. Perseroan mampu meningkatkan laba bersih sebesar Rp 69,35 miliar pada kuartal I tahun 2021 yang meningkat sebesar 197,4% jika dibandingkan dengan kuartal I tahun 2020 sebesar Rp 23,3 miliar. Perseroan berhasil menjaga margin laba kotor di 50,85% dengan nilai sebesar Rp 110,63 miliar dan margin laba bersih di 31,9%. Hal ini didukung dari peningkatan penjualan Perseroan sebesar 124,75% yaitu Rp 217,58 miliar pada kuartal I tahun 2021 jika dibandingkan dengan kuartal I tahun 2020 sebesar Rp 96,81 miliar.Pencapaian Laba ini didukung dengan strategi produksi dan efisiensi Perseroan sepanjang kuartal I tahun 2021 di tengah pandemi Covid-19. Bukan tidak mungkin MARK melipat gandakan kinerja mereka seiring berjalannya tahun 2021. Ditambah lagi kondisi ekonomi global yang mulai pulih secara perlahan karena telah tersedianya vaksin di seluruh dunia.

Perseroan sudah memproyeksikan target penjualan senilai Rp 1,1 triliun dan optimis mencapai laba bersih Rp 300 miliar pada akhir tahun 2021. Target ini diyakini bisa tercapai karena MARK sudah mengantongi sales kontrak sebesar $ 80 juta dengan pengapalan di tahun 2021. Tingginya permintaan ini akan terus berlangsung dalam kurun waktu 2-3 tahun mendatang. Setelah kondisi kembali normal, permintaan sarung tangan secara global diperkirakan tetap akan bertumbuh sebesar 10% - 15% per tahun. Salah satu strategi MARK untuk mengejar pertumbuhan penjualan adalah perseroan senantiasa menambah pelanggan baru.
Perseroan sudah memproyeksikan target penjualan senilai Rp 1,1 triliun dan optimis mencapai laba bersih Rp 300 miliar pada akhir tahun 2021. Target ini diyakini bisa tercapai karena MARK sudah mengantongi sales kontrak sebesar $ 80 juta dengan pengapalan di tahun 2021. Tingginya permintaan ini akan terus berlangsung dalam kurun waktu 2-3 tahun mendatang. Setelah kondisi kembali normal, permintaan sarung tangan secara global diperkirakan tetap akan bertumbuh sebesar 10% - 15% per tahun. Salah satu strategi MARK untuk mengejar pertumbuhan penjualan adalah perseroan senantiasa menambah pelanggan baru. Saat ini Perseroan dalam tahap peningkatan kapasitas menjadi 1.900.000 unit per bulan di akhir tahun 2021 guna memenuhi permintaan pelanggan.